Penulis Akash Karia dalam bukunya yang berjudul "How Successful People Think Differently" yang dicetak tahun 2013 pada bagian pertama bukunya mengatakan bahwa semua orang di dunia ini bisa sukses. Apakah kesuksesan seseorang itu dipengaruhi oleh kepintaran seseorang?; ataukah dipengaruhi latar belakang pendidikannya?; ataukah dipengaruhi oleh faktor genetik (DNA)?; ataukah faktor lainnya..?
Ternyata bukan itu... faktor pendidikan hingga perguruan tinggi itu penting tetapi ternyata ada juga seseorang yang memiliki latar belakang hanya SD/SMP/SMA tetapi mampu juga sukses dalam kehidupannya selama mereka mau berfikir dan bekerja keras. Belajar dengan orang lain/ membaca buku dan kemudian mencobanya, dan seterusnya. Begitupun faktor kepintaran seseorang, juga tidak. kenapa karena ada juga yang seseorang yang memiliki kemampuan terbatas tetapi sukses juga dalam kehidupannya. Dalam buku ini coba dikupas dengan diperkuat oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di dunia.
Pada bagian kali pertama ini, akan coba dikupas salah satu kuncinya kesuksesan adalah bagaimana menghilangkan sifat/pola sikap yang kurang baik dalam diri kita dengan cara yang sederhana dalam buku ini. Yang pertama adalah dengan wujud pernyataan sikap dalam bentuk perkataan yang tegas dari diri kita untuk menghilangkan sifat/sikap buruk yang ada dalam diri kita untuk hijrah menjadi lebih baik lagi.
Yapppp.. Mari kita katakan TIDAK kepada sifat/sikap buruk yang selama ini selalu menghantui diri kita yang mungkin menjadi kebiasaan buruk sehingga menghambat kesuksesan kita untuk hijrah menuju kebaikan. Mana yang Anda pilih ketika bertemu dengan ajakan yang tidak baik kepada Anda ? Apakah Anda mengatakan I CAN NOT ataukah I DO NOT. Mana di antara kedua kalimat yang paling tegas untuk menolak keburukan/kebiasaan buruk..?
Instead of saying "I Can't", Use the power of "I Don't"- Sucessfull people, they do things differently. Succesfull people harness the power of "I don't" when trying to eliminate negative habits from their life.
Inspirationsbuch menyarakan gunakan kalimat I Do Not untuk menyatakan ketegasaan kita atas sebuah keburukan/kejelekan sifat/sikap yang harus diungkapkan kepada orang lain. Hilangkan rasa sungkan/tidak enak kalo menolak atau alasan yang lainnya. Jadi berani katakan TIDAK kepada sesuatu hal yang tidak baik.
Jadi ini, langkah awal sederhana dan simpel dengan sebuah ungkapan yang tegas. Yes, the "I don't" strategy is very simple. Namun bekerja cukup efektif bagi diri kita dan research telah membuktikan tentang pernyataan ini. Anda pasti tidak akan menduga, bahwa pernyataan "I don't" are more powerful than "I can't" when trying to avoid temptation?" Berikut ini penjelasannya yang Inspirationsbuch dapatkan dalam sebuah paper hasil penelitian yang ditulis oleh Vanesha M. Patrick dan Henrik Hagtveldt di dalam Journal of Consumer Research, Vol. 39 No. 2 (August 2012) pp. 371-381 (silahkan dibaca lebih detil di link berikut ini: http://www.jstor.org/stable/10.1086/663212
"We theorize that utilizing a "don't" versus "can't" refusal framing signals the degree of empowerment one has in achieving one's self-regulatory goal, resulting in a differential influence on the likelihood that we will engage in goal-directed behavior. We theorize that saying "I don't do XXX" connotes a firmly entrenched attitude rather than a temporary situation, and it emphasizes the personal will that drives the refusal. Thus, using the word "don't" serves as a self-affirmation of one's personal willpower and control in the relevant self regulatory goal pursuit, leading to a favorable influence on feelings of empowerment, as well as on actual behavior. On the other hand, saying "I can't do XXX" connotes an external focus on impediments. We propose that this latter emphasis results in less feelings of empowerment and thus also hinders the self-regulatory goal pursuit in question."
Inspirationsbuch coba ilustrasikan dengan sebuah contoh sederhana. Misalnya perkatan: "I don't drink alcohol" -"Saya tidak meminum alkohol/khamr". Artinya "I have never consumed alcohol and never will" - "Saya tidak pernah dan tidak akan pernah minum minuman beralkohol/khamr" sampai kapan pun. kata "I don't" telah membuat sebuah keputusan yang lugas, tegas dan tetap dan dijadikan sebagai prinsip dalam diri secara permanen dan menjadikan sebagai sebuah identitas diri.
Layaknya seorang Muslim, yang identitas tampak sebagai seorang Muslim dengan senantiasa mengacu berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Setiap perbuatan yang dilakukan dan akan dilakukan, mana yang boleh dan mana yang tidak,... semua mengacu kepada standard yang baku dan tetap dari Dzat Yang Maha Mengetahui, Allah Penguasa Alam Semesta.
Pernyataan tersebut selalu diingat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari karena sudah menjadi bagian dari buah pemikirannya yang mendalam.
Jadi mari kita katakan TIDAK pada kemungkaran dan keburukan yang bisa mengarahkan kita kepada kerusakan dan kesesatan; menggiring kepada kerusakan pola pikir dan sikap. Berani katakan:....
I DO NOT CELEBRATE VALETINE DAYS..!!!
I DO NOT DO DATING ACTIVITY..!!!
I DO NOT DRINK ALCOHOL..!!!
I DO NOT USE CAPITALISM SYSTEMS..!!!
I DON'T DO XXX pada kemungkaran/kerusakan/dll untuk menjadikan pribadi kita menjadi lebih baik dan senantiasa hanya tunduk kepada aturan Allah swt. Aamiin.. Semoga Allah mudahkan langkah kita dalam berhijrah dan senantiasa berpegang teguh kepada aturan Allah dalam menjalani kehidupan ini untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.
No comments:
Post a Comment